Dalam perjalanan akademis-ku, Beliau salah seorang yang memiliki peran besar. Beliau pernah menjadi pembimbing 1 ku ketika menyelesaikan tugas akhir strata 1 di Fakultas Syariah UIN Sumatera Utara yang dulu mesih IAIN Sumatera Utara. Ketika Aku berniat melanjutkan ke jenjang strata selanjutnya, Beliau juga yang memberikan rekomendasi dan bahkan Beliau juga mengajar pada mata kuliah Alquran untuk Ekonomi Islam. Dan lagi, beberapa minggu yang lalu, Beliau juga salah satu pemberi rekomendasi untuk melanjutkan jenjang pendidikan doktoral-ku. Saat ini, di menit Aku menuliskan ini, Aku sedih mengingat sosoknya yang selalu riang dan selalu berisi 'daging" semua kita sesekali cerita tentang apa saja.
Mengapa Aku sedih? Selesai Beliau membubuhkan tandatangannya di kertas rekomendasi yang ku bawa, Istri Beliau berujar "tinggal ini lagi yang berharga Do".... Nyessss.
Ya, beberapa tahun belakangan ini Beliau tidak lagi aktif seperti dulu, Tuhan sedang memberikan Beliau rezeki untuk dapat beristirahat. Beliau sedang diberi rezeki sakit. Aku selalu berharap tentang kesembuhannya, karena setiap kali Aku berkunjung ada saja ilmu atau informasi baru tentang Dunia Ekonomi Islam yang ku dapatkan. Yang ketika menceritakan itu, Beliau selalu sangat bersemangat memberikan dorongan kepada kami untuk bisa mengembangkan Ekonomi Islam ini.
Dulu, Beliau sangat aktif menulis, tulisannya termuat di koran, majalah bisnis dan tentunya Buku. Beliau rajin membaca dan menulis pada dini hari. Di saat orang lagi istirahat, Beliau bangun untuk melakukan kegemarannya, membaca dan menulis. Kesenangannya pada Ekonomi Islam bukan karena latar belakang pendidikannya ekonomi, tapi karena pengalamannya semasa sekolah dulu. Orang tua Beliau petani, akan tetapi tak menyurutkan langkahnya untuk menempuh pendidikan hingga bergelar Guru Besar untuk Fakultas FEBI UIN SU. Bahkan, ketika menempuh doktoral beliau pernah tidur di atas menjahit di Tanah Abang. Beliau sangat senang belajar. Sehingga, apapun kesulitannya Beliau akan tempuh dan hasilnya tidak sia-sia.
Semangat ku untuk melanjutkan kuliah lagi salah satunya karena semangat Beliau mengembangkan Ekonomi Islam yang kini sedang terhenti, dan Aku berharap ada episode baru yang bisa menghantarkan namaku bersanding dengan nama Beliau di sebuah karya ilmiah Ekonomi Islam yang bisa berkontribusi pada lingkungan sekitar. Aamiin. Semoga. Insya Allah.
Sehat Selalu Bapak, dan Ibu yang selalu semangat menjaganya.
“Jika tak ada skrup, mobil yang gagahpun tak bisa berjalan. Maka, tak selamanya yg tak tampak itu tak penting. Terus saja berbuat.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar